5 Kelompok Ini Perlu Perhatian Khusus terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut. Siapa Saja Itu?

 

Halo Guys!

Nggak kerasa ya, kita udah mau tahun kedua pandemi Covid-19. Dua tahun terisolasi,kira-kira bagaimana kesehatan rongga mulut kita, ya?

berdasarkan survey kemenkes dampak COVID-19 terhadap kebiasaan merawat gigi telah terjadi penurunan kebiasaan menyikat gigi dua kali sehari dibandingkan hasil survey tahun 2018. Kemudian kebiasaan buruk meningkat selama di rumah yakni 2 dari 5 orang dewasa mengaku tidak menyikat gigi seharian, dan ada 7 dari 10 orang menghindari pergi ke klinik gigi.

kerusakan gigi memang bisa jadi masalah yang besar banget.Namun tidak banyak dari kita yang benar-benar memperhatikan hal tersebut. Kalau giginya bermasalah pasti akan mempengaruhi kesehatan yang lainnya.

Tapi, tunggu dulu. Kalian udah paham belum kesehatan gigi itu apa?Biar sama-sama enak, mending kita samain dulu deh pemahaman kita tentang gigi sehaat.

Cuuuusssss!

Bagaimana bisa dibilang "gigi sehat"?

Kriteria gigi sehat bisa diukur dengan menggunakan 2 pedoman yakni dilihat dari angka kesehatan gigi (OHI-S) dan angka kepenyakitan gigi (DMF-T).

Angka kebersihan gigi dapat diukur dengan penilaian sisa makanan dan karang gigi yang terdapat pada gigi individu sedangkan angka kepenyakitan dapat dinilai dari jumlah gigi yang mengalami lubang gigi, kehilangan gigi, tambalan didalam rongga mulut. dengan 2 kriteria tersebut bisa melihatat gigi kita sehat atau tidak.

Kesehatan gigi ini nggak kalah penting dengan kesehatan sistemik lainnya. Selain mengampanyekan hal tersebut, Tenaga kesehatan gigi juga berupaya untuk memberikan pelayanan prima kepada kelompok rentan. Dari sana, kampanye pentingnya menjaga kesehatan gigi terus berlanjut sampai sekarang. Kesadaran masyarakat yang terus meningkat terhadap kesehatan gigi, jadi buah manis dari perjuangan kampanye-kampanye ini.

Siapa saja 5 kelompok ini?

Pada perilaku dan pemeliharaan kesehatan gigi kelompok ini memerlukan perhatian khusus, karena kondisi rongga mulut yang berbeda dengan orang normal

Kelompok tersebut antara lain:

• 1. Kelompok pra sekolah
• pada kenyataannya kondisi rongga mulut pada kelompok ini adalah sering terdapat karies botol(gigis) dimana pengaruh penggunaan botol dot yang belum dihentikan merupakan faktor utamanya, selain itu faktor lainnya seperti konsumsi makanan yang manis dan melekat yang tak terkendali, waktu sikat gigi yang kurang tepat. kelompok ini juga merupakan masa awal peralihan antara gigi susu dan gigi permanen sehingga menjaga gigi permanen agar tetap tumbuh dengan sehat adalah tujuannya
• 
  
• 2. Kelompok Ibu Hamil
• pada kelompok ibu hamil memiliki kondisi hormonal yang sering berubah-ubah seiring bertambahnya usia kehamilan. kondisi rongga mulut yang asam berakibat rentan terhadap penyakit gigi dan mulut
• 
  
• 3. Kelompok pasien post stroke dan DM
• pasien pasca stroke dan DM yang tentunya kondisi yang berbeda dengan orang sehat, dimana perlu penanganan khusus dalam kondisi rongga mulutnya
• 
  
• 4. Kelompok Lansia
• kelompok lansia(geriatri)perlu penanganan khusus dimana air liur didalam mulut berkurang serta gigi mulai banyak yang hilang dan gusi mulai turun sehingga perawatan dalam rongga mulutnya harus khusus, dimana kondisi ini bisa disiasati dengan menggunakan kasa dan air garam saat membersihkan rongga mulut yang tidak memiliki gigi
• 
  
• 5. Kelompok anak berkebuutuhan khusus (ABK)
• anak berkebutuhan khusus memiliki banyak variasi dalam rongga mulutnya, diantaranya banyak dari mereka yang kelebihan air liur, gigi berlubang serta penyakit mulut lainnya yang memerlukan penangannan khusus bagi pasien berkebutuhan khusus ini.

Ayo peduli gigi orang sekitar,demi gigi sehat Indonesia✊😇